Vol. 3 (2022): Proceedings of the 1st SENARA 2022
Articles

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal di Sekolah Dasar

Istikomah Istikomah
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Dzulfikar Akbar Romadlon
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Achmad Bagus Hendy Kurniawan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Published July 14, 2022
Keywords
  • Implementasi,
  • Sistem Penjaminan Mutu Internal,
  • Sekolah Dasar
How to Cite
Istikomah, I., Romadlon, D. A., & Kurniawan, A. B. H. (2022). Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal di Sekolah Dasar. Procedia of Social Sciences and Humanities, 3, 678-685. https://doi.org/10.21070/pssh.v3i.200

Abstract

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi lembaga pendidikan di tingkat dasar dan menengah, merupakan hal yang harus dijalankan secara professional. Sebab SPMI sebagi quality control  dan menentukan arah mutu suatu lembaga lendidikan, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi SPMI pada SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin Sidoarjo, yang pada tahun sebelumnya telah diberikan sosilialisasi dan pendampingan oleh penulis dalam penyusunan dokumen SPMI. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dengan peneliti sebagai instrumen utama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara serta penelurusan dokumen. Analisis data dilakukan dengan tiga langkah, yakni reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Tahapan dalam penelitian ini adalah: Pertama, pengecekan dokumen SPMI yang mencakup (standar mutu, pemetaan mutu, rencana pemenuhan, pelaksanaan dan evaluasi). Kedua, menganalisis dokumen SPMI. Ketiga, pemetaan dokumen SPMI. Keempat, peninjauan siklus penjaminan mutu. Kelima, evaluasi implementasi SPMI. Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin Sidoarjo telah terbentuk organisasi SPMI yang anggotanya terdiri dari kepala sekolah,tenaga kependidikan dan dan komite sekolah. Dalam mengimplementasikan SPMI telah ditetapkan siklus dengan lima tahapan yakni (1).pemetaan mutu, (2) penyusunan rencana peningkatan mutu, (3) implementasi rencana peningkatan mutu; (4) Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu),(5) Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu. Namun dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan ketentuan, hal  ini disebabkan anggota dalam organisasi SPMI, semuanya guru dengan jam mengajar yang banyak, begitu juga dengan tenaga kependidikanya personilnya sedikit  namun beban kerjanya banyak, sehingga belum maksimal hasilnya. Sedangkan rencana pengembangan selanjutnya adalah adanya penguatan bagi kepala sekolah agar komitmen dalam mengimplementasikan SPMI

References

  1. A. menulis SIDU, Hasil Srvey PISA tentang Kualitas Pendidikan di Indonesia 3 Th terakhir. 2020.
  2. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta, 2016.
  3. N. Gustini and Y. Mauly, “Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar,” Jurnal. Isema Islamic. Education. Manaementg., vol. 4, no. 2, pp. 229–244, 2019
  4. D. Darmaji, A. Supriyanto, M. A. Adha, and A. Timan, “Internal quality assurance system in primary school (case study at Al-Kautsar plus primary school Malang),” J. Pendidik. Dasar Nusant., vol. 5, no. 2, pp. 172–186, 2020
  5. A. L. N. Zahrok, “Implementasi sistem penjaminan mutu internal di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),” Jurnal. Akuntabilitas Manajemen. Pendidiank., vol. 8, no. 2, pp. 196–204, 2020
  6. H. Puspitasari, Standar proses pembelajaran sebagai sistem penjaminan mutu internal di sekolah,” Muslim Herit., vol. 2, no. 2, p. 339, 2018
  7. J. Tarbiyatuna, “Analisis SWOT Strategi Pengembangan Sekolah Unggul : Studi Kasus SD Islam Al Firdaus Kabupaten Magelang,” vol. 10, no. 1, pp. 21–31, 2019.
  8. Z. Suriono, Pengambilan Keputusan Dan Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan Di SMP Negeri 15 Islam Terpadu Binjai “ALACRITY : Journal Of Education,” vol. 1, no1. 20, pp. 94–103, 2021.